THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Sunday, September 28, 2008

Galendonya Ciamis



JAWA Barat dikenal sebagai daerah yang kaya makanan
tradisional. Salah satunya adalah galendo (gelendo)
Ciamis. Penganan berwarna merah terbuat dari ampas
minyak kelapa itu memang identik dengan Ciamis. Meski
sudah bermunculan di sejumlah daerah, galendo Ciamis
tetap punya keistimewaan tersendiri di lidah konsumen.

GALENDO, makanan khas Ciamis, yang sudah dikemas
rencananya akan dikirim ke istana negara bersama selai
pisang asal Ciamis.*UNDANG SUDRAJAT/"PR"

Dulu, untuk bisa mencicipi nikmatnya galendo Ciamis,
orang harus membeli langsung ke rumah-rumah penduduk
penghasil galendo. Belakangan, galendo sudah tersedia
di sejumlah supermarket dengan kemasan yang menawan.
Ya, mirip seperti kemasan dodol Garut.

Seperti yang dihasilkan oleh Endut, seorang perajin
galendo asal Kota Ciamis, bahannya tak hanya ampas
pembuatan minyak kelapa, tapi juga dicampur cokelat,
rasa stroberi, dan bahan lain. Ukuran kemasan juga
dibuat berbeda-beda. Dengan upaya itulah, kelas
galendo bisa naik dan nangkring di supermarket.

Tampaknya, kelas galendo bakal naik. Yang semula hanya
sebagai cemilan atau kudapan rakyat kelas bawah,
galendo tak lama lagi bakal masuk ke tempat elite,
yakni Istana Negara Jakarta. Galendo disebut-sebut
bakal menjadi salah satu kudapan para menteri Kabinet
Indonesia Bersatu saat mereka melakukan rapat atau
sidang kabinet.

Tak tanggung-tanggung, untuk keperluan itu, Bupati
Ciamis H. Engkon Komara sendiri yang bakal menjadi
"kurir" atau pengantar galendo ke Jakarta. Tentu saja,
tak hanya galendo yang bakal dibawa Pak Bupati, tapi
juga jenis penganan tradisional yang diandalkan
Ciamis. Salah satunya adalah salai pisang gulung yang
beberapa waktu lalu dipesan Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono.

"Sekarang makanan khas galendo dan sale pisang yang
akan dikirim ke Jakarta sedang kita persiapkan. Saya
jelas merasa bangga karena makanan khas kita bisa
masuk ke istana negara," kata Engkon Komara kepada
"PR" di sela-sela pameran makanan khas Ciamis, di
Pendopo Ciamis, Kamis (11/8).

Menurut Engkon, saat berkunjung ke Bandung beberapa
waktu lalu, presiden terkesan dengan makanan salai
pisang gulung dari Ciamis. Dari situ, Bupati Ciamis
kemudian dipesan agar mengirimkan jenis makanan
tersebut ke Istana Negara agar bisa dijadikan kudapan
atau makanan cemilan saat berlangsung sidang kabinet.

Salai pisang yang akan dikirimkan beragam macamnya.
Antara lain jenis salai lidah, salai gulung yang
bentuknya sebesar jari orang dewasa dan panjang 5 cm.
Salai pisang Ciamis yang sudah punya nama dan cukup
diandalkan antara lain buatan Tarwa Hadi, asal Kec.
Cijeungjing. Selama ini, salai pisang Tarwa sudah
diekspor ke berbagai negara, seperti ASEAN dan
Amerika.

Galendo buatan Endut dan salai pisang buatan Tarwa
kini tengah dipersiapkan untuk segera dikirim ke
Jakarta. "Yang menyiapkan adalah Kadis Perindustrian
dan Perdagangan Ciamis, Pak Akasah. Jika sudah siap,
akan segera kita kirim ke Jakarta. Tidak lama lagi,"
kata bupati.

Kegiatan pameran makanan tradisional digelar berkaitan
dengan acara pelantikan Ketua Dewan Kerajian Nasional
Daerah (Dekranasda) Kab. Ciamis. Ny. Engkon Komara
dilantik sebagai Ketua Dekranasda Ciamis oleh Ketua
Dekranasda Jabar, Ny. Danny Setiawan.

Selama pameran sehari itu, galendo dan salai pisang
Ciamis dipajang dan sempat dicicipi oleh Ny. Danny
Setiawan. Ketua Dekranasda Jabar ini berharap agar
makanan tradisional tidak punah. Hanya, untuk
pengembangannya diperlukan inovasi dalam berbagai hal.
Tujuannya agar makanan tersebut benar-benar sehat,
menarik, dan juga punya nilai tambah dan jual yang
baik. "Makanan sale gulung dari Ciamis memang enak,"
katanya.

Ny. Engkonb Komara juga merasa bangga bahwa makanan
khas Ciamis, terus berkembang. Bahkan, kini ada tempat
khusus untuk pemasaran bersama di Cihaurbeuti. Selain
untuk makanan khas, di pusat pemasaran Cihaurbeuti
juga ada berbagai kerajinan dari Ciamis. Sebuah
perkembangan yang harus dijaga.(undang sudrajat/"pr")***

5 comments:

Anonymous said...

tugas...tugas...tugas...

kelompok 4...kelompok 4....

??????

Euis Agustina said...

aku udah setengah jalan tp kemaren Mimihku meninggal jadi belum aku terusin bikin makalahnya. terus, Azizka punya ide C++. Aku sih terserah kalian za...

Unknown said...

Iih..........................galendo!
kangen euy sama galendo! Dah lama aku ga makan galendo!
Thanks ya...dah posting about galendo jadi ngingetin aku yang suka galendo! Oh iya euis lam kenal ......... !kapan2 mampir donk ke my blog! ok!
Diantosan...........

Euis Agustina said...

Uhun hatur tang you oge tos mampir di blog abi,,, :)

jedi said...

hey.. boleh cerita banyak lagi tentang makanan sunda? kangen jg nih,he..he.. ciamisnya mana nenk?
knalan yuk..
aku jedi, aku aseli tasik.. cuman,karena kebawa angin, eh..nasib, aku jadi orang jogja nih,he..he.. tapi sekarang aku lagi di kuala lumpur,ada kerjaan..
nenk, boleh donk knal lebih banyak.. aku nggak gigit koq,he..he.. minta emailmu dunk..
oce, kabar2 ya nenk.
salam
smily_daylight@yahoo.com